Print Friendly and PDF Sejarah Kota Tangerang Banten | PERUMNAS I Selada Raya
Home » » Sejarah Kota Tangerang Banten

Sejarah Kota Tangerang Banten

Written By Rachmat.M.Flimban on 06 November 2012 | 15.03

Print Friendly and PDFPrint Friendly




Lambang Kota Tangerang.png



Peta Kota tangerang1.PNG


Kota Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia,
tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten Tangerang di
sebelah selatan, barat, dan timur. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi
Banten serta ketiga terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta.




Daftar isi
  1. Pembagian Administratif
  2. Tinjauan Umum
  3. Demografi
  4. Sejarah
    1. Asal-usul Tangerang disebut juga sebagai Kota "Benteng"
    2. Perjuangan kemerdekaan
    3. Setelah kemerdekaan Indonesia
  5. Pendidikan
  6. Transportasi
  7. Wisata
    • Wisata Belanja
    • Wisata Kuliner
  8. Stadion Benteng
  9. Lippo Village International Circuit
  10. Referensi
  11. Pranala luar




Motto Bhakti Karya Adhi Kertarahardja
Provinsi Banten
Luas 164,54 km²
Penduduk
Jumlah 1.488.666 (2005)
Kepadatan 9.037 jiwa/km²
Pembagian administratif
Kecamatan 13
Desa/Kelurahan 104
Dasar Hukum UU No. 2/1993
Tanggal 28 Februari 1993
Wali kota Drs. H. Wahidin Halim M.Si
Kode area telepon 021




Pembagian administratif

Kota Tangerang terdiri atas 13kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah kelurahan. Dahulu Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang,
kemudian ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan akhirnya ditetapkan sebagai kotamadya pada tanggal 27 Februari1993. Sebutan 'kotamadya' diganti dengan 'kota' pada tahun 2001.

Tinjauan umum

Tangerang adalah pusat manufaktur dan industri di pulau Jawa dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan
internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembab, dengan sedikit hutan atau bagian geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas
rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk
kerja, atau sebaliknya. Banyak kota-kota satelit kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang,
lengkap dengan pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan mini market. Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem jalan tol untuk mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak
ke dan dari Tangerang. Tangerang dahulu adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat yang sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bagian
dari provinsiBanten.

Demografi

Tangerang juga memiliki jumlah komunitas Tionghoa yang cukup signifikan, banyak dari mereka adalah campuran Cina Benteng. Mereka didatangkan sebagai buruh oleh kolonial Belanda pada
abad ke 18 dan 19, dan kebanyakan dari mereka tetap berprofesi sebagai buruh dan petani. Budaya mereka berbeda dengan komunitas Tionghoa lainnya di Tangerang: ketika hampir tidak satupun dari mereka yang berbicara dengan aksen Mandarin, mereka adalah pemeluk
Taoisme yang kuat dan tetap menjaga tempat-tempat ibadah dan pusat-pusat komunitas mereka. Secara etnis, mereka tercampur, namun menyebut diri mereka sebagaiTionghoa.
Banyak makam Tionghoa yang berlokasi di Tangerang, kebanyakan sekarang telah dikembangkan menjadi kawasan sub-urban seperti Lippo Village.
Kawasan pecinan Tangerang berlokasi di Pasar Lama, Benteng Makassar, Kapling dan Karawaci (bukan Lippo Village). Orang-orang dapat menemukan
makanan dan barang-barang berkhas China. Lippo Village adalah lokasi permukiman baru. Kebanyakan penduduknya adalah pendatang, bukan asli Cina Benteng.


Kota-Kota Besar di Indonesia
Kota Provinsi Populasi Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta DKI Jakarta 9.588.198 7 Depok Jawa Barat 1.751.696
2 Surabaya Jawa Timur 2.765.908 8 Semarang Jawa Tengah 1.553.778
3 Bandung Jawa Barat 2.417.584 9 Palembang Sumatra Selatan 1.452.841
4 Bekasi Jawa Barat 2.336.489 10 Makasar Sulawesi Selatan 1.452.840
5 Medan Sumatra Utara 2.109.339 11 Tangerang Selatan Banten 1.303.569
6 Tangerang Banten 1.797.715 12 Bogor Jawa Barat 952.406




Asal-usul Tangerang disebut juga sebagai Kota "Benteng"

Untuk mengungkapkan asal-usul tangerang sebagai kota "Benteng", diperlukan catatan yang
menyangkut perjuangan. Menurut sari tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip VOC,resolusi tanggal 1 Juni 1660 dilaporkan bahwa Sultan Banten telah
membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat sungai Untung Jawa, dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5 sampai
6.000 penduduk.

Kemudian dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Radin Sina Patij dan Keaij Daman sebagai penguasa di daerah baru
tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat Sultan. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya.
Atas pemecatan tersebut Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.

Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1980 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Keaij Dipattij Soera Dielaga.
Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan kompeni dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya (keterangan ini terdapat dalam Dag
Register tanggal 2 Juli 1982). Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar kompeni.
Ketika bertempur dengan Banten, ia beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasikan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan
Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga. Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi
Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara sungai Angke dan Cisadane. Gelar yang digunakannya adalah Aria Soetidilaga I. Kemudian dengan
perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 April 1684, Tangerang menjadi kekuasaan kompeni, Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam
mengatur tata pemerintahan di Tangerang. Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: "Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas
daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh sungai Untung Jawa atau Tangerang
dari pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sejauh aliran sungai tersebut dengan kelokan-kelokannya dan kemudian menurut garis lurus dari
daerah Selatan hingga utara sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Untung Jawa atau Tangerang akan menjadi milik atau ditempati kompeni"
Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang perlu
menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu menekan penyerangan secara tiba-tiba. Menurut peta
yang dibuat tahun 1962, pos yang paling tua terletak di muara sungai Mookervaart, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika
didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara sungai Tangerang.
Menurut arsip Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia tanggal 3 April 1705 ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu.
Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. Gubernur Jenderal Zwaardeczon sangat menyetujui usulan tersbut, bahkan diinstruksikan untuk
membuat pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan. Hal ini dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan. Benteng
baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah
pimpinan seorang Vandrig(Peltu) dan 28 orang Makasar yang akan tinggal diluar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.
Setelah benteng selesai dibangun personilnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makasar yang direkrut sebagai
serdadu kompeni. Benteng ini kemudian menjadi basis kompeni dalam menghadapi pemberontakan dari Banten. Kemudian pada tahun 1801, diputuskan untuk
memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 roeden agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar
pal 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak itu, Tangerang terkenal dengan sebutan
Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal 6 Maret 1816
menyatakan: "...Benteng dan barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan
diambil orang untuk kepentingannya" taken from website kota tangerang


Perjuangan kemerdekaan

Pada Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari
gerakan ini adalah untuk mendirikan negara di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak
DI/TII. Pada 31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik Oto Iskandardinata, Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh
di pantai Mauk, Tangerang pada 20 Desember 1945.
Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis
Tionghoa menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa
mendukung pemerintah Belanda yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.


Setelah kemerdekaan Indonesia

Sejak tahun 1981 hingga 1984, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibangun
di Benda, Tangerang. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai Bandara
Soekarno-Hatta,Cengkareng,Jakarta. Cengkareng adalah nama sub-distrik di Jakarta Barat yang berdekatan dengan bandara.
Pada Agustus 1996, walmart, pengecer terbesar dari Amerika Serikat membuka cabang
pertamanya di Indonesia di Lippo Karawaci, Tangerang. Sayangnya, cabang tersebut dijarah dan dibakar pada kerusuhan Mei 1998. Walmart menghentikan investasi mereka di Indonesia
setelah kerusuhan.



Pendidikan

Di Tangerang terdapat sarana pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah ber-AC sampai
yang sederhana. Selain sekolah yang didirikan oleh Pemerintah, banyak pula sekolah dan perguruan tinggi yang dikembangkan oleh pihak swasta,
Universitas dan Institut di Tangerang
  • Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang (UNIS) sebagai universitas tertua di Tangerang
  • Universitas Pelita Harapan, Tangerang
  • STAKAD Perguruan Buddhi, Tangerang
  • STIMIK PGRI Tangerang
  • Universitas Muhammadiyah Tangerang, Cikokol, Tangerang



Transportasi

Warga tangerang banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain
menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota.
Tangerang memiliki sebuah 2 buah bandar udara :
Bandar Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini terletak di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, melayani baik penerbangan domestik maupun
internasional. Bandara ini juga milikJakarta. Penerbangan domestik melayani jalur Tangerang ke, Bandung
Batam Pangkal Pinang, dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan Internasional melayani Singapura Kuala Lumpur,Malaka
China Sydney, dan lainnya



Wisata

Wisata Belanja

Tangerang memiliki banyak pusat perbelanjaan. Pemerintah kota juga sedang membangun dan mengadakan berbagai program, seperti "Tangerang city" yang diadakan di pusat-pusat perbelanjaan yang terdapat di Tangerang.
jajanan rakyat yang cukup dikenal adalah pasar lama yang terletak di pusat kota Tangerang. Pasar lama menjual berbagai makanan mulai dari daerah babakan sampai daerah
Masjid Agung Tangerang. Kawasan ini memiliki berbagai varian jajanan. Ketika Ramadhan, kawasan ini setiap sore hari kerap ramai pengunjung karena mencari
hidangan untuk berbuka puasa.



Wisata Kuliner

Laksa Tangerang Laksa Tangerang beda dengan laksa betawi atau malaysia. Laksa disini bahan utamanya adalah semacam bihun tapi tebalnya kayak spaghetti dan terbuat dari
beras. Kemudian disiram sama kuah laksa yang dimasak dari kacang ijo, kentang, santan, kaldu ayam. Disediakan juga tambahan daging ayam kampung
atau telor. Sebelum disajikan diberi taburan daun kucai yang dirajang kecil-kecil. Ada dua macam jenis laksa tangerang, Laksa nyai dan laksa
nyonya. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan china di Tangerang. Jika ingin menikmatinya,
silahkan mampir di Jl. M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita disana banyak penjual laksa.[1]

Stadion Benteng


Lippo Village International Circuit

Sirkuit jalan raya pertama berstandar Internasional di Indonesia ini yang terletak di Tangerang akan menjadi persinggahan balapan antarbangsa sampai 20 tahun ke depan.
Selain menawarkan konsep family entertainment, sirkuit sepanjang 3,2 kilometer ini akan menjadi arena balap A1 dan Formula 1.Sirkuit ini
merupakan sirkuit kedua di Indonesia setelah Sirkuit Sentul yang pernah di pakai pada event A1. rujukan? Tapi saat olimpiade balap mobil sirkuit ini tidak bisa dipakai karena sirkuit ini belum selesai dan olimpiade tertunda saat itu jadi sirkuit tidak dilanjutkan
pekerjaannya.[rujukan?]Referensi
Wisata Kuliner Laksa Tangerang". iannews.com. Diakses pada 3 April 2011
Sumber Artikel : http://id.wikipedia.org/


Penulis : Rachmat Machmud Artikel :

http://perumnas1seladaraya.blogspot.com/




Masukan Alamat Email Anda:
Dengan Demikian Anda akan Menerima Email Setiap ada Artikel/Posting Terbaru Dari Perumnas I Jl.Selada Raya Kota Tangerang.


Delivered by FeedBurner
Print Friendly and PDFPrint Friendly
Share this article :


 
Support : Tuntunan Islam | Central Selada Raya | Al Islam
Copyright © 2013. PERUMNAS I Selada Raya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger