Bagaimana doa dapat mempercepat kesembuhan pasien
HARUN YAHYA
Menurut Al Qur'an, doa, yang berarti "seruan,
menyampaikan ungkapan, permintaan, permohonan pertolongan,"
adalah berpalingnya seseorang dengan tulus ikhlas kepada Allah, dan memohon
pertolongan dari-Nya, Yang Mahakuasa, Maha Pengasih dan Penyayang, dengan
kesadaran bahwa dirinya adalah wujud yang memiliki kebergantungan. Penyakit
adalah salah satu dari contoh tersebut yang dengannya manusia paling merasakan
kebergantungan ini dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Tambahan lagi,
penyakit adalah sebuah ujian, yang direncanakan menurut Hikmah Allah, yang
terjadi dengan Kehendak-Nya, dan sebagai peringatan bagi manusia akan kefanaan
dan ketidaksempurnaan kehidupan ini, dan juga sebagai sumber pahala di Akhirat
atas kesabaran dan ketaatan karenanya.
Sebaliknya mereka yang tidak memiliki iman, meyakini bahwa
jalan kesembuhan adalah melalui dokter, obat atau kemampuan teknologi mutakhir
dari ilmu pengetahuan modern. Mereka tidak pernah berhenti untuk merenung bahwa
Allah-lah yang menyebabkan keseluruhan perangkat tubuh mereka untuk bekerja di
saat mereka sedang sehat, atau Dialah yang menciptakan obat yang membantu
penyembuhan dan para dokter ketika mereka sakit.
Banyak orang hanya kembali menghadap kepada Allah di saat mereka sadar bahwa para dokter dan obat-obatan tidak memiliki kesanggupan. Orang-orang yang berada pada keadaan tersebut memohon pertolongan hanya kepada Allah, setelah menyadari bahwa hanya Dialah yang dapat membebaskan mereka dari kesulitan. Allah telah menyatakan pola pikir ini dalam sebuah ayat:
Padahal sesungguhnya, sekalipun dalam keadaan sehat, atau tanpa
cobaan atau kesulitan lain, seseorang wajib berdoa dan bersyukur kepada Allah
atas segala kenikmatan, kesehatan dan seluruh karunia yang telah Dia
berikan.
Inilah satu sisi paling penting dari doa: Di samping berdoa
dengan lisan menggunakan suara, penting pula bagi seseorang melakukan segala
upaya untuk berdoa melalui perilakunya. Berdoa dengan perilaku bermakna
melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk mencapai harapan tertentu.
Misalnya, di samping berdoa, seseorang yang sakit sepatutnya juga pergi ke dokter ahli, menggunakan obat-obatan yang berkhasiat, dan menjalani perawatan rumah sakit jika perlu, atau perawatan khusus dalam bentuk lain. Sebab, Allah mengaitkan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini pada sebab-sebab tertentu. Segala sesuatu di dunia dan di alam semesta terjadi mengikuti sebab-sebab ini. Oleh karena itu, seseorang haruslah melakukan segala hal yang diperlukan dalam kerangka sebab-sebab ini, sembari berharap hasilnya dari Allah, dengan kerendahan diri, berserah diri dan bersabar, dengan menyadari bahwa Dialah yang menentukan hasilnya.
Pengaruh
menguntungkan dari keimanan dan doa bagi orang
sakit, dan bagaimana hal ini dapat mempercepat penyembuhan
adalah sesuatu yang telah menarik perhatian dari dan dianjurkan oleh para
dokter.
Dengan judul "God and Health: Is Religion Good Medicine? Why Science Is Starting to Believe" [Tuhan dan Kesehatan: Apakah Agama Adalah Obat Yang Baik? Mengapa Ilmu Pengetahuan Mulai Percaya], majalah terkenal Newsweek terbitan tanggal 10 November 2003 mengangkat pengaruh agama dalam penyembuhan penyakit sebagai bahasan utamanya. Majalah tersebut melaporkan bahwa keimanan kepada Tuhan meningkatkan harapan pasien dan membantu pemulihan mereka dengan mudah, dan bahwa ilmu pengetahuan mulai meyakini bahwa pasien dengan keimanan agama akan pulih lebih cepat dan lebih mudah. Menurut pendataan oleh Newsweek, 72% masyarakat Amerika mengatakan mereka percaya bahwa berdoa dapat menyembuhkan seseorang dan berdoa membantu kesembuhan. Penelitian di Inggris dan Amerika Serikat juga telah menyimpulkan bahwa doa dapat mengurangi gejala-gejala penyakit pada pasien dan mempercepat proses penyembuhannya.
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Michigan,
depresi dan stres teramati pada orang-orang yang taat beragama dengan tingkat rendah. Dan, menurut penemuan di Universitas Rush di
Chicago, tingkat kematian dini di kalangan orang-orang yang beribadah dan berdoa
secara teratur adalah sekitar 25% lebih rendah dibandingkan pada mereka yang
tidak memiliki keyakinan agama.
Penelitian lain yang dilakukan terhadap 750 orang, yang menjalani pemeriksaan angiocardiography [jantung dan pembuluh darah], membuktikan secara ilmiah "kekuatan penyembuhan dari doa." Telah diakui bahwa tingkat kematian di kalangan pasien penyakit jantung yang berdoa menurun 30% dalam satu tahun pasca operasi yang mereka jalani.
Sejumlah contoh doa yang disebutkan dalam Al Qur'an
adalah:
Sebagaimana telah disebutkan, doa tidak semestinya hanya
dilakukan untuk menghilangkan penyakit, atau kesulitan-kesulitan duniawi
lainnya. Orang beriman yang sejati haruslah senantiasa berdoa kepada Allah dan
menerima apa pun yang datang dari-Nya. Kenyataan bahwa sejumlah manfaat doa yang
diwahyukan di dalam banyak ayat Al Qur'an kini sedang diakui kebenarannya secara
ilmiah, sekali lagi mengungkapkan keajaiban yang dimiliki Al Qur'an.
Semoga Artikel kali ini bermanfaat. |