Bab: Permulaan (diperintahkannya) adzan
Kategori: No. Hadist: 568
KITAB SHAHIH BUKHARI
Sumber Ibnumajjah.wordpress.com
حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ ذَكَرُوا النَّارَ وَالنَّاقُوسَ فَذَكَرُوا
الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى فَأُمِرَ بِلَالٌ أَنْ يَشْفَعَ الْأَذَانَ وَأَنْ
يُوتِرَ الْإِقَامَةَ
Telah
menceritakan kepada
kami 'Imran bin
Maisarah telah
menceritakan kepada
kami 'Abdul Warits
telah menceritakan
kepada kami Khalid Al
Hadza' dari Abu
Qilabah dari
Anas bin Malik
berkata, "Orang-orang
menyebut-nyebut tentang api dan lonceng (dalam mengusulkan cara memanggil
shalat). Lalu ada juga di antara mereka yang mengusulkan seperti kebiasaan
orang-orang Yahudi dan Nahrani. Maka Bilal diperintahkan untuk mengumandangkan
adzan dengan dua kali dua kali dan iqamat dengan bilangan ganjil."
No. Hadist:
569
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ
قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي نَافِعٌ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ كَانَ الْمُسْلِمُونَ حِينَ
قَدِمُوا الْمَدِينَةَ يَجْتَمِعُونَ فَيَتَحَيَّنُونَ الصَّلَاةَ لَيْسَ يُنَادَى
لَهَا فَتَكَلَّمُوا يَوْمًا فِي ذَلِكَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ اتَّخِذُوا نَاقُوسًا
مِثْلَ نَاقُوسِ النَّصَارَى وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ بُوقًا مِثْلَ قَرْنِ
الْيَهُودِ فَقَالَ عُمَرُ أَوَلَا تَبْعَثُونَ رَجُلًا يُنَادِي بِالصَّلَاةِ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا بِلَالُ قُمْ
فَنَادِ بِالصَّلَاةِ
Telah
menceritakan kepada
kami Mahmud bin Ghailan
berkata, telah
menceritakan kepada
kami Abdurrazaq
berkata, telah
mengabarkan kepada
kami Ibnu
Juraij berkata,
telah mengabarkan
kepadaku Nafi'
bahwa Ibnu 'Umar
berkata, "Ketika Kaum Muslimin
tiba di Madinah, mereka berkumpul untuk shalat dengan cara memperkirakan
waktunya, dan tidak ada panggilan untuk pelaksanaan shalat. Suatu hari mereka
memperbincangkan masalah tersebut, di antara mereka ada yang mengusulkan lonceng
seperi loncengnya Kaum Nashrani dan sebagaian lain mengusulkan untuk meniup
terampet sebagaimana Kaum Yahudi. Maka 'Umar pun berkata, "Mengapa tidak kalian
suruh seseorang untuk mengumandangkan panggilan shalat?" Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Wahai Bilal, bangkit dan serukanlah
panggilan shalat."
Artikel: Perumnas I Selada Raya



1 | 2 | 3 | 4 |
Kunjungi : Fatwa Ulama - Sejarah Islam
Kunjungi Juga : Selada Rya Tuntunan Islam