Print Friendly and PDF Fiqih: Tuma'ninah Dalam Shalat 3 | PERUMNAS I Selada Raya
Home » » Fiqih: Tuma'ninah Dalam Shalat 3

Fiqih: Tuma'ninah Dalam Shalat 3

Written By Rachmat.M.Flimban on 03 Mei 2013 | 19.06

Print Friendly and PDFPrint Friendly

Tuma’ninah Dalam Shalat (3)
Kategori: Fiqh dan Muamalah

Maka kewajiban setiap muslim untuk menjaga tuma’ninah sesempurna mungkin. Dia wajib menyempurnakan ruku’ nya, i’tidalnya, sujudnya dan ketika duduk di antara dua sujud. Dia kerjakan hal tersebut dengan lengkap dan sempurna dalam semua shalatnya. Dia kerjakan dengan tata cara yang diridhai oleh Rabbnya, dengan niat mengamalkan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta berpegang teguh kepada sunnahnya, beliau bersabda

صَلُّوا كما رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي

“Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat” (HR Bukhari 631, 6008, 7246 dari sahabat Malik bin Huwairits rahiallahu ‘anhu).

“Di antara hal yang mengherankan ada seseorang di rumahnya, kemudian dia mendengar azan, kemudian dia langsung bersiap-siap, keluar rumah menuju masjid untuk mengerjakan shalat dan tidak mau apa-apa lagi selain untuk shalat. Boleh jadi dia keluar untuk sholat tersebut di malam yang hujan, gelap, melewati lumpur yang becek, melewati genangan air. Bahkan boleh jadi dia keluar di malam yang dingin dan selama di perjalanan ada binatang buas seperti kalajengking atau singa. Mungkin juga dia dalam kondisi sakit atau lemah, namun dia tetapi dia tetap bersikeras keluar ke masjid. Tentunya hal ini karena dia amat mengutamakan dan mencintai shalat, sampai-sampai dia keluar rumah dalam keadaan seperti ini hanya untuk shalat di masjid, tidak ada tujuan lainnya.

Namun, ketika dia masuk masjid dan mulai bergabung untuk sholat bersama imam, maka syaitan melancarkan tipu dayanya. Dia mendahului imam dalam ruku’, sujud, i’tidal dan duduk di antara dua sujudnya. Syaitan melancarkan tipu dayanya untuk membatalkan shalat orang ini, untuk menghapuskan amalanya. Maka jadilah orang ini keluar dari masjid dan shalatnya tidak teranggap sama sekali

Yang mengherankannya lagi, tidak ada satupun dari orang yang shalat di belakang imam tersebut yang menyelesaikan shalatnya sebelum imam selesai, mereka menunggu imam sampai imam mengucapkan salam. Padahal, mereka –kecuali yang dirahmati Allah- telah mendahulu imam dalam sujud, ruku’, i’tidal dan duduk di antara dua sujudnya, sebagai tipu daya syaitan kepada mereka serta bentuk menganggap enteng dan merendahkan shalat dari dalam diri mereka” (Disadur dari kitab Ash Shalah karya Imam Ahmad, gambaran ini terdapat dalam kitab Thabaqat Hanaabilah 1/353).

[di terjemahkan dari kitab Ta'zhimus Shalah karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al Abbad]






Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di Site ini dengan menyertakan sumber artikel



Untuk Mendapatkan Artikel-artikel Terbaru!
Silahkan Tinggalkan Alamat E-Mail Pada kolom dibawah ini, Dengan Demikian Anda akan Menerima Email Setiap ada Artikel/Posting Terbaru.


Delivered by FeedBurner


Print Friendly and PDFPrint Friendly
Share this article :


 
Support : Tuntunan Islam | Central Selada Raya | Al Islam
Copyright © 2013. PERUMNAS I Selada Raya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger