Tidak Taat Rasul, Nasibnya Seperti Fir’aun
Allah tidaklah menciptakan dan memberikan rizki kepada kita begitu saja,
tanpa diperintah maupun dilarang. Untuk menegakkan hujjah pada hamba, Allah
mengutus seorang Rasul. Barangsiapa yang mentaati Rasul, maka ia akan masuk
surga. Barangsiapa yang durhaka, ia akan masuk neraka. Lihatlah
bagaimana kedurhakaan Fir’aun yang enggan taat pada utusan Allah, yaitu
Musa, akhirnya ia pun disiksa dengan siksaan yang pedih. Siapa saja yang
punya jejak hidup demikian, maka ia pun akan sengsara seperti Fir’aun.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ
كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولًا (15) فَعَصَى فِرْعَوْنُ
الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلًا (16)
“Sesungguhnya
Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang
menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang
Rasul kepada Fir’aun. Maka Fir’aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa
dia dengan siksaan yang berat.” (QS. Al Muzammil: 15-16).
Rasul itu diutus sebagai saksi bahwa hujjah telah ditegakkan dan risalah
telah disampaikan. Sehingga tidak boleh seorang pun beralasan bahwa risalah
dan peringatan belum sampai padanya. Jika rasul telah diutus berarti hujjah
telah ditegakkan. Melalui rasul, hidayah diberikan bagi siapa yang Allah
kehendaki. Dan hujjah telah ditegakkan bagi siapa yang menentang. Dan setiap
kurun waktu, pasti ada Rasul yang diutus sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَإِنْ
مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ
“Sesungguhnya
Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira
dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah
ada padanya seorang pemberi peringatan” (QS. Fathir: 24).
Sebagaimana telah diutus Musa sebagai Rasul kepada Fir’aun. Fir’aun adalah
raja di Mesir yang sangat kufur sampai ia mengatakan bahwa dirinya adalah
Tuhan. Fir’aun di sini adalah gelaran untuk setiap Raja Mesir kala itu. Dan
Fir’aun itu mengatakan,
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى
“(Seraya)
berkata:”Akulah tuhanmu yang paling tinggi”.” (QS. An Nazi’at: 24).
Fir’aun telah benar-benar kufur. Ia mendurhakai Musa, yaitu enggan
mentaatinya. Akibatnya Allah memberinya siksa yang pedih. Ada tiga siksa
yang diberikan kepada Fir’aun sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat
berikut,
-
Fir’aun dan pengikutnya ditenggelamkan.مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا“Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka” (QS. Nuh: 25).
Dalam ayat lain disebutkan,فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٌ“Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.” (QS. Adz Dzariyat: 40). -
Akan disiksa di kubur hingga hari kiamat.النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat.” (QS. Al Mu’min: 46).
- Jika dibangkitkan pada hari kiamat, ia akan mendapatkan siksa yang pedih.
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ
أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
“(Dikatakan
kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat
keras.” (QS. Al Mu’min: 46).
Jika yang mendurhakai Musa saja disiksa seperti itu, apalagi jika sampai
mendurhakai Rasul yang mulia, Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Jika ia durhaka, tentu akan mendapatkan siksa yang
pedih. Demikian kata guru kami, Syaikh Sholih Al Fauzan dalam penjelasan Tsalatsatul
Ushul.
Intinya, surat Al Muzammil tadi menerangkan bahwa diutusnya Nabi kita
Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam ke tengah-tengah kita adalah suatu karunia. Beliau
diutus untuk menerangkan kepada kita bagaimana cara beribadah kepada Allah.
Barangsiapa yang mentaatinya, maka ia akan masuk surga dan barangsiapa yang
durhaka, maka ia akan sengsara di neraka sebagaimana keadaan Fir’aun dan
pengikutnya. Setiap musuh para Rasul akan berakibat yang sama seperti itu.
Dalam ayat lain disebutkan pula faedah,
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
(132) وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133)
“Dan
taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran:
132-133).
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ
وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“Dan
barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan
bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat
kemenangan” (QS. An Nur: 52).
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا
“Dan
barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar” (QS. Al Ahzab: 71).
Dalam hadits disebutkan,
كُلُّ أُمَّتِى يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ ، إِلاَّ مَنْ أَبَى » .
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ « مَنْ أَطَاعَنِى دَخَلَ
الْجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِى فَقَدْ أَبَى »
“Setiap
umatku akan masuk surga kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya, “Siapa
yang enggan, wahai Rasulullah?” “Siapa
yang mentaatiku, maka ia akan masuk surga. Siapa yang durhaka padaku, dialah
yang enggan”, kata Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. (HR. Bukhari no. 7280).
Semoga Allah memberi taufik untuk mentaati Rasul dan menjauhi larangannya.
Referensi:
Syarh Al Ushuluts Tsalatsah, -guru kami- Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1427 H.
Syarh Tsalatsatul Ushul, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, terbitan Daruts Tsaroya, cetakan kedua, tahun 1426 H.
Sumber Artikel Muslim.Or.Id
Artikel: Perumnas I Selada Raya
Kunjungi : Fatwa Ulama - Sejarah Islam dan Panduan Islam

