Pernah Berzina di Mushala, Bagaimana TaubatNya?
Pertanyaan:
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Indxxx di bumi Allah
Jawaban:
Bismillah. Alhamdulillah washshalatu wassalam ‘ala Rasulillah.
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.
Dosa Zina
Saudara Indxxx di mana pun Saudara berada yang mudah-mudahan Allah merahmati dan mengampuni dosa-dosa kita.
Perbuatan zina adalah perbuatan dosa besar yang sangat dibenci. Allah dan Rasul-Nya sangat mengecamnya.
Allah ta’ala berfirman:
{ وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (68) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (69) إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (70) }
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menceritakan mimpinya kepada para sahabat dan mimpi beliau layaknya wahyu-.
Beliau menceritakan bahwa beliau dibawa oleh dua malaikat, yaitu Jibril dan Mikail untuk menyaksikan berbagai jenis manusia. Kemudian tibalah beliau di sebuah lubang seperti tempat pemanggangan roti, bagian atasnya sempit dan bagian bawahnya luas, di bawahnya dinyalakan api. Ketika api tersebut mendekat atau menyambar maka orang-orang di dalamnya pun terangkat hingga hampir keluar darinya. Kemudian apabila apinya mulai memadam, maka mereka pun kembali masuk di dalamnya. Di dalam lubang itu ada laki-laki dan wanita-wanita telanjang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapakah orang-orang itu?” Tetapi tidak dijawab oleh mereka berdua. Kemudian beliau pun beralih ke tempat lain. Hingga akhirnya, Malaikat Jibril pun memberitahukan, “Adapun orang-orang yang engkau lihat di lubang tadi, mereka adalah para pezina.”1
Subhanallah! Sungguh buruk bukan hukuman yang akan diterima oleh orang yang suka berzina?
Alhamdulillah Allah telah mengingatkan Saudara untuk mau bertaubat. Dan ini kabar yang sangat bagus sekali.
Allah subhanallahu wa ta’aa berfirman:
( قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. )
Kita tidak boleh berputus asa dengan kasih sayang (rahmat) Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengampuni dosa sebesar apapun dosa yang pernah dilakukan oleh seorang hamba.
Rasulullah dalam hadits qudsi pernah berkata:
( قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِي ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ ، وَلاَ أُبَالِي ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.)
Dosa zina yang telah saudara lakukan meskipun dosa tersebut terjadi di mushalla rumah, tidaklah lebih besar daripada dosa orang yang telah membunuh 99 orang, kemudian dia bertanya kepada ahli ibadah tetapi tidak berilmu dan ternyata ahli ibadah tersebut mengatakan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosanya.
Sehingga orang tersebut membunuh ahli ibadah tersebut. Kemudian dia mendatangi seorang yang berilmu dan bertanya kepadanya apakah masih ada kesempatan baginya untuk bertaubat setelah membunuh 100 orang dan ternyata jawaban dari orang yang berilmu tersebut adalah:
( نَعَمْ وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ انْطَلِقْ إِلَى أَرْضِ كَذَا وَكَذَا فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُونَ اللَّهَ فَاعْبُدْ اللَّهَ مَعَهُمْ وَلَا تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا أَرْضُ سَوْءٍ.)
Akhirnya orang tersebut pun pergi menuju negeri yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut dan ternyata Allah mewafatkannya di pertengahan jalan dan menerima taubatnya. Sampai akhir kisahnya.3
Cara Taubat
Adapun cara bertaubat yang harus saudara lakukan adalah dengan cara berikut:
Benar-benar menyesali perbuatan tersebut
Berhenti dari perbuatan tersebut
Berjanji untuk tidak mengulanginya. Apabila ternyata masih mengulanginya, maka hal tersebut belum dikatakan taubat nasuha (taubat yang sebenarnya)
Meninggalkan dosa besar yang sudah menjadi kebiasaan memanglah sangat berat. Oleh karena itu, saya akan menyebutkan beberapa hal yang mudah-mudahan bisa merubah kebiasan tersebut. Berikut ini beberapa langkah yang mungkin bisa saudara lakukan:
Mensucikan niat agar benar-benar ikhlas hanya untuk Allah
Jika seseorang benar-benar ikhlas dalam bertaubat kepada Allah, insya Allah, Allah akan menghidupkan hatinya untuk selalu taat kepada-Nya dan menjauhi segala yang bertentangan dengan ketaatan tersebut.
Melakukan semua hal yang dicintai oleh Allah
Orang yang benar-benar ikhlas dalam bertaubat maka akan terbimbing untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dicintai oleh Allah dan mencintai orang-orang yang dicintai oleh Allah serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang dibenci oleh Allah dan membenci orang-orang yang dibenci oleh Allah.
Menuntut dan memperdalam ilmu agama
Hal-hal yang dicintai oleh Allah sangatlah banyak, begitu pula dengan hal-hal yang dibenci oleh Allah, jumlahnya juga sangat banyak. Oleh karena itu, seseorang yang ingin benar-benar bertaubat harus mau mempelajari ilmu agama. Dengan ilmu yang dia dapatkan, maka dia bisa membedakan antara yang haq dengan yang batil, sehingga ilmu akan menuntun dia untuk selalu mengamalkan apa-apa yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Berusaha dengan keras dengan membuat jadwal rutin ibadah
Setelah mengetahui beberapa amalan yang dicintai oleh Allah, maka seorang yang ingin bertaubat harus mempraktikkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah didapatkan. Untuk mengerjakan banyak amalan yang dicintai oleh Allah, dia harus membuat jadwal rutin ibadah wajib dan sunnah, kemudian memaksa dirinya untuk mengerjakannya sesuai kemampuan yang dia miliki, meskipun sedikit tetapi terus-menerus.
Berusahalah meninggalkan pengaruh buruk lingkungan tempat saudara tinggal
Pada kisah tentang pembunuh seratus orang di atas, orang yang berilmu manasihati dia agar pindah ke negeri yang baik dan meninggalkan negerinya yang buruk. Begitu pula dengan saudara, jika saudara merasa bahwa di lingkungan saudara ada banyak orang yang shalih, maka dekatilah mereka. Tetapi jika ternyata di lingkungan saudara tidak ada atau hampir tidak ada orang yang shalih, maka saudara harus pindah dari tempat itu. Karena jika kita tidak bisa mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebaikan, maka kitalah yang akan mendapatkan pengaruh buruk darinya.
Berteman dengan orang-orang yang shalih dan mencari teman yang bisa membantunya untuk selalu taat
Teman memiliki pengaruh besar dalam pembentukan karakter atau sikap. Oleh karena itu, memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh.Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ)
Syaikh ‘Abdul-Muhsin Al-Qaasim5 berkata, “Sifat manusia adalah cepat terpengaruh dengan siapa dia bergaul (berinteraksi). Manusia bisa terpengaruh bahkan dengan seekor binatang ternak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(الْفَخْرُ وَالْخُيَلَاءُ فِي الْفَدَّادِينَ أَهْلِ الْوَبَرِ وَالسَّكِينَةُ فِي أَهْلِ الْغَنَمِ)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa, di dalam pengembalaan unta terdapat kesombongan dan keangkuhan serta di dalam pengembalaan kambing terdapat ketenangan. Jika dengan hewan saja, yang dia itu tidak punya akal dan Anda tidak tahu apa maksud dari suaranya, manusia bisa terpengaruh…maka bagaimana pendapat Anda dengan orang yang bisa bicara dengan Anda, paham perkataan Anda, bahkan terkadang membohongi dan mengajak Anda kepada hawa nafsunya serta menghiasi Anda dengan syahwat? Bukankan dia itu lebih berpengaruh?”7
Memperpendek angan-angan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian
Banyak orang Islam yang melakukan perbuatan dosa sengaja mengundurkan taubatnya, dengan mengatakan, “Mumpung masih muda, tidak mengapa bermaksiat. Nanti kalau sudah tua, barulah kita taat dan bertaubat.” Perkataan ini sangat batil, karena seseorang tidak pernah tahu, kapan dia akan diwafatkan oleh Allah. Oleh karena itu, orang yang beriman menganggap bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan hanya sebagai tempat persinggahan. Angan-angannya tidak panjang, seolah-olah setiap saat dia sedang dibuntuti dengan kematian.
Menjauhi sebab-sebab yang dapat memancing syahwat
Banyak hal yang dapat memancing syahwat seseorang, baik televisi, internet, majalah dll. Oleh karena itu Allah mengharamkan seluruh hal yang bisa memancing syahwat seseorang untuk melakukan perbuatan zina, contohnya: Allah menyuruh wanita untuk berjilbab, terlarangnya berdua-duaan yang bukan mahramnya, terlarangnya melihat aurat dan menyentuh lawan jenis dll.
Membayangkan akibat buruk dosa yang akan dilakukan, lebih baik menolak untukmengerjakannya daripada berusaha melepaskan apa yang telah dilakukan.
Seseorang yang berada di jalan sempit yang di kiri dan kanan jalan tersebut terdapat jurang yang sangat dalam, maka orang tersebut akan berusaha berjalan dengan perlahan dan berhati-hati agar tidak terjatuh. Jika terjatuh ke jurang tersebut, maka akan sangat susah untuk naik dan kembali ke jalan tersebut. Begitulah dosa besar, lebih baik kita tidak mengerjakannya daripada terjerumus ke dalamnya. Jika sudah terjerumus ke dalamnya maka akan sangat susah berlepas darinya.
Memperbanyak doa dan istigfar
Sabar ketika taat, sabar ketika menjauhi kemaksiatan dan sabar ketika menghadapi cobaan
Segeralah menikah jika masih membujang
Untuk orang yang belum menikah, maka “jurus ampuh” untuk berhenti dari perbuatan zina adalah dengan menikah. Dengan menikah, maka pandangan akan lebih mudah terjaga dan kemaluan seorang lelaki tidak ditempatkan kecuali di tempat yang halal baginya.
Mengenai hukuman di dunia akibat perbuatan zina, maka di negara kita belum bisa diterapkan. Oleh karena perbanyaklah bertaubat dan perbanyaklah mengerjakan amalan-amalan soleh mudah-mudahan dapat menghapuskan dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Adapun cara membersihkan mushalla yang telah saudara nodai, cukup dengan mengerjakan amal-amal soleh di dalamnya dan tidak mengulanginya lagi.
Allahu a’lam bishshawab. Wa billahittaufiq. Muda-mudahan bermanfaat juga untuk yang lain.
Daftar Pustaka
Mukhtashar Ad-Daa’ wad-Dawaa’ li Ibnil-Qayyim. Ahmad ‘Utsman Al-Mazid. Madar Al-Wathn lin-nasyr.
Al-Kabaa-ir. Imam Muhammad bin Ahmad Adz-Dzahabi. Darul-Ma’arif.
Ath-Thariiq ila At-Taubah. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd. (situs resmi beliau www.toislam.net). (Download buku pdf-nya di http://www.islamhouse.com)
Dan kitab-kitab lain, sebagian besarnya dicantumkan di footnotes.
Catatan Kaki
- 1 Lihat HR Al-Bukhari no. 1386.
- 2 HR At-Tirmidzi no. 3540. Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albâni di Shahih At-Tirmidzi.
- 3 Lihat HR Muslim no. 2766/7008.
- 4 HR Abu Dawud no. 4833 dan At-Tirmidzi no. 2378, di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani di Ash-Shahihah no. 927
- 5 Beliau adalah imam di Masjid Nabawi dan hakim di Mahkamah Syariah di Madinah.
- 6 HR Al-Bukhari no. 3499 dan Muslim no. 187
- 7 Khuthuwaat ila As-Sa’aadah, hal. 141.
Sumber Artikel : Muslim.Or.Id
Artikel: Perumnas I Selada Raya
Kunjungi : Fatwa Ulama - Sejarah Islam dan Panduan Islam
Kunjungi : Fatwa Ulama - Sejarah Islam
Kunjungi Juga : Panduan Islam